Senin, 22 Oktober 2012

HEAVEN PART 3


Aku berjalan meuju ruangan latihan Music. Aku berjalan menuju Piano milik kelas music. Kusentuh Piano itu, rasanya sangat dingin. Aku mulai memainkan piano itu. “For Real”.
            “Apa yang kau lakukan disini..?”Tanya Mela.
            “Kau sendiri..?”Tanyaku.
            “Aku hanya ingin melatih vocalku.. kau sendiri..?”Tanya Mela sambil berjalan dan duduk disebelahku.
“Aku sedang bermain Piano”Jawabku.
“Kenapa..? baru kali ini aku melihatmu disini”Ucap Mela.
“Apa..?”Tanyaku.
“Iya.. setiap malam aku kesini. Aku tidak bisa tidur.. jadi aku ke ruangan ini. Disini aku bernyanyi sendiri. Dan akhirnya aku merasa kantuk. Dan aku akan kembali ke asrama jika aku sudah mengantuk”Jawab Mela.
“Kau.. kenapa kau bermain Piano..? bukankah kau dance class? Meskipun aku tau kalau kau adalah murid multiTalent…”Tanya Mela.
“…”
“Kenapa kau diam saja..?”Tanya Mela.
“Aku.. hanya ingin menghibur diriku sebentar..”Jawabku.
“Apa kau tau siapa yang akan dikirim ke sekolah ini..?”Tanya Mela.
“Tidak..”Jawabku.
“Bukankah kau bisa melihatnya..?”Tanya Mela.
“Aku hanya bisa melihat perasaan orang lain..”Jawabku.
“Aku rasa aku mengetahuinyya..”Jawab Mela.
“apa..? kau bisa membaca masa depan?”Tanyaku kaget.
“Tidak… tapi saat liburan aku melihat Serena membawa amplop coklat. Aku tidak tau apa isinya. Tapi Serena meninggalkannya di Sofa. Dan aku membukanya. Disana tertulis daftar nama siswa yang mengikuti pelatihan sebelum Trainee. Ada enam orang dan dua diantaranya”Jawab Mela.
“Apa..?”Tanyaku.
“Apa kau tidak mau mereka kesini..?”Tanya Mela.
“Aku tidak tau.. tapi setiap membaca tetesan air mata Serena, dia.. rasanya aku ingin ikut menangisinya”Ucapku.
“Kau tau..? Dari awal aku memang membawa mala petaka untuk keluargamu. Aku tidak tau harus bagaimana. Bahkan aku pernah berfikir untuk kabur dari asrama. Tapi itu sia – sia. Aku hanya akan membuatmu khawatir.”Ucap Mela.
“Aku mengerti.. karena aku mellihat dari kedua bola matamu itu. Aku mendengar semuanya. Sekarang aku takut..”Jawabku.
“Takut..?”Tanya Mela.
“Yeah.. aku takut. Dua orang pria itu.. aku masih mengingat wajah mereka. Aku tidak akan pernah melupakan wajah orang yang sudah membunuh kedua orang tuaku. Aku takut jika kedua orang itu akan kembali dan memastikan kau sudah pergi atau masih ada disini. Karena setelah aku menerima tembakan dari mereka aku tidak sengaja melihat mata salah satu dari mereka. Mereka akan kembali.”Jawabku.
“Apa..? aku tidak mengerti maksudmu..”Ucap Mela.
“Terlalu sulit untukmu mengingat semua itu. Dua orang penjahat itu.. akan kembali datang dan mencarimu.. itulah yang membuatku takut..”Jawabku.
“Terkadang aku berfikir lebih baik mati daripada harus merepotkan kellarga kalian..”Jawab Mela. Matanya berkaca – kaca.
“Aku akan melindungimu..”Ucapku.
Mela menangis.
“Menagislah…”Ucapku sambil merangkul Mela. Menangislah sebelum aku meninggal ditangan penjahat itu. Jangan sisakan air matamu saat aku akan pergi, pikirku.
            “Bernyanyilah untukku..”Ucap Mela sambil menghapus tangisannya.
            “Apa..?”Tanyaku.
            “Yah.. bernyanyilah dengan piano ini..”Jawab Mela.
“biga oneun naren nareul chajawa
Bameul saewo geurophidda
Biga geuchyeogamyeon neodo ttarasseo
Sesseohi jogeumssik geul chyeogagetji..”
Mela menepuk tanganya.
“Suaramu bagus.. tidak terlalu buruk”Ucapnya.
“Terima kasih..”Ucapku.

Seminggu berlalu..
MMC Art School
“Kapan kau akan pergi..?”Tanya Sena.
“sebentar lagi kami akan berangkat.”Jawab Dicky.
“bagus.. aku tidak akan melihatmu lagi..”Ucap Sena.
“Kau tau..? kau adalah perempuan yang paling aku benci”Ucap Dicky.
“Lalu kenapa kau menjadi kekasihku..?”Tanya Sena.
“Karena aku tertarik kepadamu”Jawab Dicky. Mereka berpelukan.
“Aku akan merindukanmu..”Ucap Sena.
“Aku juga chagi..bye.”Ucap Dicky.
“Tidak mau menciumku..?”Tanya Sena.
“Aku tidak mau mengotori kekasihku sendiri”Jawab Dicky. Bis pen-jemput sudah datang.
“Aku akan pergi.. jangan rindukan aku. Supaya kau tidak menangis lagi”Ucap Serena sambil memeluk Selly dan langsung pergi ke bis bersama Dicky dan kawan – kawannya.
-heaven-
“Apa kau tidak mengikuti pesta penyambutan murid pindahan..?”Tanya Eka.
“Itu sama seperti membuang waktuku.. lebih baik pergi dari sini..”Ucapku dengan muka datarku dan meneguk pepsiku.
“Heh.. dasar.. ayo kita kekelas.. sebentar lagi ada pelajaran kak Mey, vocal”Ucap Eka sambil menarik tanganku.
At Class..
“Okey.. kemarin kalian belum dapat pelajaran vocal ya..? aku yang mengajari kelas kalian untuk pelajaran ini. Kudengar Special Dance Class ini adalah kelas multitalent ya.. itu artinya kalian bisa bernyanyi juga..?”Tanya Kak Mey.
“Jika kau sudah tau kapan kau mengajarnya..?”Tanyaku.
“Ehm.. baiklah. Karena ini adalah kelas multitalent jadi aku hanya menunjuk kalian satu per satu untuk bernyanyi didepan kelas”Ucap Kak Mey.
“Kita mulai dari Kau..! siapa namamu..? tampaknya kau leadernya disini..”Tanya Kak Mey kepadaku.
“Panggil saja aku Kevin”Ucapku.
“Baiklah.. kemarilah.. dan bernyanyilah untukku..”Ucapnya.
“ee mooni datchimeon
nae mosupie sarajimeon
harureul nunmoolmol salgaejiman
nuhwaeh choouk ddaemoonae
honjanamah haengbokeul duh baragae
Nah jikeum ee sonreul nohchimeon
eejae ddo utull ill upgaejiman
dareun sarameh poomehsuh
wootgo iteul nul bomeon nan wootsuhbolgae”
“baiklah.. akan kuperkenalkan kelas yang akan kalian tempati bersama murid – murid Trainee, itu disebut kelas mulltiTalent nama kelasnya ‘Special dance class’..” Ujar Kak Yohan selaku pengurus kelas MultiTalent. Kak Yohan mengajak Serena, Dicky dan teman – temannya dimana kelas mereka berada. Kak Yohan masuk terlbih dahulu.
“Baiklah, kau boleh duduk..”Ucap Kak Mey.
Aku duduk kembali di bangku ku. Aku melihat kearah jendela kelas. Disana ada Serena dan Dicky. Rupanya memang benar, mereka masuk sekolah ini. Kenapa aku harus memiliki saudara yang merupakan saudaraku sendiri..?
“Okey, kalian pasti sudah tau kan tentang kabar yang kemarin, MMC Art School akan bergabung dengan kelas kalian, terutama murid Trainee yang tiga bulan lagi akan Debut, baiklah langsung saja, masuklah..”Ucap Kak Yohan.
Keenam siswa itu masuk kedalam kelas.
“Baiklah, perkenalkan nama kalian”Ucap Kak Yohan.
“Aku Precius Serena Wijaya.. Panggil saja Serena”Ucap Serena dengan sedikit tersenyum.
“Aku Dicky Adiwiyata Wijaya, panggil saja Dicky”Ucap Dicky.
“hey, kalian keluarga wijaya,?”Tanya Dony murid kelas MultiTalent.
“Iya..”Jawab Serena dan Dicky kompak.
“Itu berarti kalian .. hey.. Kalian Masih satu keluarga dengan Kevin dan Mela ya..?”Tanya Dony lagi.
“Sudah diamlah..!”Ucapku sambil memukul kepala Dony dengan buku tulisku.
“Lanjutkan perkenalannya..”Ucap Kak Yohan.
“Aku Widy,”
“Aku Oky”
“Aku Heri”
“Aku Cindy”
“Baiklah, duduklah ditempat yang kalian mau, aku akan panggilkan murid yang baru saja Trainee..”Ucap Kak Yohan sambil keluar dari kelas.
Seseorang menepuk pundakku. Aku sedikit menoleh kebelakang.
“Bagus, kita bisa bersaing dikelas ini..”Bisik Serena.
“Kau tau.. terkadang aku merasa kau adalah adikku yang paling baik.. tapi sekarang kau berubah..”Bisikku.
“Itu lebih baik… dan aku lebih senang saat kita bersaing dalam kelas yang sama”Bisik Serena Lagi.
“Terserah…”Bisikku sedikit membentak.
“Baiklah ada yang bisa menjelaskan apa maksudku tadi..? sekarang aku ingin kau Dicky, Nyanyikan sebuah lagu untukku, aku ingin mendengar suaramu dulu”Ucap Kak Mey.
Bagus.. Dicky tidak bisa bernyanyi..,pikirku
“Tapi…”
“Tapi..?”Tanya Kak Mey.
“Sudah.. majulah kedepan dan bernyanyilah yang kau bisa”Bisik Serena.
“Kau kan tau.. aku tidak pandai bernyanyi..”Bisik Dicky.
“Bukankah.. ini kels multitalent..? Lalu kenapa seorang murid Trainee yang akan membentuk sebuah boyband tidak bisa menyanyi..?”Ceplosku.
“Aku bisa menyanyi..”Sahut Dicky.
“Kalau begitu tunjukkan dan majulah kedepan”Ucap Kak Mey.
“Maaf..! Aku mengganggu lagi.. ini adalah dua murid dari kelas music, Mela dan Indra. Mereka ini memang murid MultiTalent, jadi jangan meremehkan mereka berdua..”Sahut Kak Yohan.
“Baiklah.. pilihlah bangku yang kalian inginkan.”Ucap Kak Yohan.
“Baik.”Jawab Indra dan Mela kompak.
Kak Yohan pergi meninggalkan kelas.
“Baiklah.. Dicky.. Ayo Maju..”Ucap Kak Mey.
Dicky akhirnya maju. Dia sedikit gugup, karena dia tau kalau dia memang tidak bisa bernyanyi, bahkan memainkan alat music apapun. Dan jika semua orang tau kalau dia payah dalam bernyanyi.. Perjanjian Trainee akan dibatalkan dan dia akan mengikuti pelatihan sendiri dengan murid kelas satu selama 15 Hari.
“Gawat.”Pikir Serena.
“Kenapa .? Apa yang sebenarnya ternjadi antara Kevin, Serena dan Dicky..? bukankah mereka adalah saudara.? Apa ada masalah…? Tapi… mereka seperti tidak akur..”Pikir Eka.
“Apa kau hanya ingin mematung didepan sana..?”Tanya Indra Kepada Dicky.
“Diam Indra..! Dia hanya gugup… ayo bernyanyilah untukku..”Sahut  Kak Mey.
“mungkin kau bertanya – Tanya..
Arti perhatianku.. terhadapmu”
“Cukup..! Sekarang kembalilah duduk.” Ucap Kak Mey.
“Baik kak”Ucap Dicky sambil kembali ke bangkunya.
“Kenapa kau memilih murid Trainee yang tidak bertalenta..? jika kau tau dia bukan murid multitalent, kenapa kau tetap memasukkannya ke kelas itu..?”Tanya Kak Mey.
“Itu tidak bisa dipungkiri.. karena semua murid Trainee harus dimasukkan ke kelas MultiTalent.”Jawab Kepala Sekolah Joko.
“Tapi bukankah itu sama saja seperti membohongi public..? searusnya dia kembali ke pelatihan dan di Trainee ulang..!”Sahut Kak Mey.
“Keputusanku adalah keputusanku. Kau tenang saja.. meskipun mereka tidak terlalu berbakat seperti murid kita. Kita akan mengupas mereka menjadi sama mulusnya dengan yang lain”Ucap Kepala sekolah mantap.
“Aku akan terus memegang janjimu… saat mereka debut, kau harus yakin mereka memang MultiTalent!”Ucap Kak Mey sambil keluar dari ruangan itu.
“Apa kau masih marah kepada Kevin..?”Tanya Dicky.
“Untuk apa marah kepada es batu..? semakin lam kita marah semakin kita akan merasa kedinginan.”Jawab Serena.
“Kau sendiri..? kenapa kau tidak marah kepadanya saat tadi dikelas kau dihina olehnya..?”Timpal Serena.
“Itu karena aku menyayangi keluargaku.. jika aku ingin menjaga keluargku dan ingin keluargaku tetap harmonis, aku haris menghilangkan rasa marah dan benci kepada keluargaku.”Jawab Dicky mantap.
“Apa yang kulakukan itu salah..?”Tanya Serena.
“Semua yang kau lakukan itu adalah yang terbaik untukmu.. tapi.. jangan eprnah membuat orang lain menangis.. Atau kau akan merasakan sakit yang lebih dari tangisan itu”Jawab Dicky.
“Ehm.. maaf,, aku harus pergi..”Ucap Serena dan langsung pergi.
“Hey..! Ada apa dengan anak itu..? apa aku mengatakan hal yang menyakitkan hatinya..?”Tanya Dicky pada dirinya sendiri.
“Senang bertemu denganmu disini..”Sahutku.
“Hey.. Kevin.. bagaimana ..? ternyata kau Trainee juga..”Jawab Dicky sambil tersenyum kepadaku dan aku membalas senyuman itu.
“Kau masih tetap seperti dulu.. kakakku..”Ucapku dengan tersenyum.
“Maafkan aku soal yang tadi.. aku hanya ingin kau bisa mengeluarkan suaramu dengan benar.. jika kau tidak mau dihina oleh murid disini, kau harus bisa melakukan hal kecil seperti menyanyi..”Ucapku sambil menepuk pundak Dicky. Dicky hanya membalasku dengan senyuman sambil meliht kearah dimana Serena pergi tadi.
“Kau .. kau kenapa..?”Tanyaku sambil ikut melihat kearah yang dilihat Dicky dari tadi.
“Ah.. tidak.. Serena meninggalkanku dan pergi kesana.. aku bingung.. ada apa dengan dia..”Jawab Dicky.
Kenapa lagi dengan anak itu..,pikirku.
“Apa ada masalah..”Tanyaku.
“Entahlah..”Jawab Dicky. Aku langsung pergi mencari Serena. Dicky hanya berteriak memanggilku dan terus berkata “apa kau ingin bertarung dengannya lagi..!!?” meskipun aku sudah terlihat jauh.
Sebuah taman sekolaah yang sepi, seorang remaja cantik sedang duduk termenung sendirian dibalik pohon rindang.. tanpa memperdulikan hembusan angin yang berkali – kali datang menusuk tulang, dia menekuk kakinya dan memeluknya. Menatap kebawah dan tak mengerti apa yang ada dipirannya saat ini.
“Kau tidak papa..?”Tanya Mela.
“Apa..?”
Mela duduk disebelah Serena dan memangku gitarnya.
“Awal masuk sekolah ini, seharusnya kau senang. Karena itu berarti kau akan segera debut”Ucap Mela.
“Aku memang murid Trainee dan akan segera debut.. tapi selama aku bersekolah disekolah seni.. aku tidak pernah mengerti.. apa itu sebeanrnya arti music..”Jawab Serena sambil menunduk.
“Musik adalah hal yang paling sederhana. Lagu adalh bagian dari music. Sebuah lagu bisa menjadi luapan perasaan kita. Music bisa sebagai pengiring tarian karena music itu segalanya. Tanpa music kita tidak bisa merasakan seberapa lengkapnya seni yang ada dalam diri kita.. ini seperti halnya meraih mimpi..”Jawab Mela.
“Aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan”Ucap Serena.
Mela hanya tersenyum dan mengambil gitar dari pangkuannya. Dia mulai memetik gitar itu.
“hidup terlalu singkat untuk cerita
Tentang kau dan aku
Kau pergi tanpa pesan terakhir dariku
Yang menyertaimu
Kau slalu ku kenang” Mela bernyanyi sambil memainkan gitar. Suaranya sangat khas dan bagus, ditambah dengan suara gitarnya yang tepat sekali mengiringi lagu Mela.
“Bisakah kau diam.. pergilah.. aku ingin sendiri…”Sahut Serena.
“Baiklah.. teruslah semangat.. temanku..” Ucap Mela dan berjalan pergi.
“Apa kau tidak marah padaku..? saat liburan kemarin aku berkata seperti itu tentang dirimu..”Tanya Serena.
“Kenapa aku harus marah padamu..? seharusnya kaulah yang marah kepadaku, karena aku telah menghancurkan hidupmu dan keluargamu.. aku minta maaf.. tapi aku tidak tau bagaimana untuk membayar semua dan mengembalikan keluargamu seutuhnya seperti dulu.. jadi aku berharap kau memaafkanku”Ucap Mela dan langsung pergi meninggalkan Serena.
Aku hanya melihat percakapan mereka dari atas pohon. Apakah mereka tidak menyadari bahwa disini ada diriku..?, pikirku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar