Sabtu, 26 Januari 2013

Angel and The Purple Wings [[1]]


“Sayapmu tidak akan keluar dengan sendirinya. Terkecuali kau yang ingin mengeluarkannya”
“Aku tau..”
“Satu hal.. jika ada seseorang yang menyentuh punggungmu, dan secara tiba –tiba sayanpmu keluar, dialah jodohmu”
“Apa? Jodohku?”
“Ya.. jodohmu”

SATU

“Kali ini tugas mu adalah menjaga anak seorang detective yang bekerjasama dengan Ayah”Ucap Ayah Steve.
“Hmm.. kenapa aku harus menjadi seorang bodyguard? Sampai kapan? Aku sudah sebulan penuh. Dan sekarang menjadi bodyguard lagi.?”Tanya Steve.
“Iya, kau kan pandai dalam ilmu bela diri. Jadi ayah selalu percayakan semua ini padamu Steve”Ucap Ayah Steve.
“Aku sudah bolos sekolah selama sebulan penuh.. lalu sekarang aku harus bolos lagi?”Tanya Steve.
“Sebenarnya dulu Ayah mengeluarkanmu dari sekolah. Karena Ayah yakin kamu akan mendapatkan tugas sebagai bodyguard yang lebih berat lagi.”Jawab Ayah Steve.
“Tapi ayah.. aku ingin sekolah..”Sahut Steve dengan penuh kecewa dan kaget.
“Kamu tenang dulu Steve.. Papa sudah mendaftarkanmu di sekolah yang lebih bagus lagi. Dan kamu bisa menjaga anak detective itu lebih mudah”Ucap Ayahnya.
“Tapi ayah..”Keluh Steve.
“Ayolah Steve.. hanya kamu yang bisa membantu Ayah, kamu kan memiliki ilmu beladiri yang bagus, dan ini misi yang sangat serius. Karena dia adalah anak detective. Kan kami adalah penyelidik penting yang tidak boleh ada satu orang pun yang tau. Dan kau adalah keturunan keluarga langit.  Keluarga yang memiliki sayap dipunggungnya. Itulah sebabnya aku disini menjadi ayah kandungmu walau sebenarnya bukan. Kau hanya setengah manusia. Tapi kau harus gunakan kekuatanmu untuk hal yang benar. Itulah ginanya aku disini.”Ucap Ayah Steve.
“Hmm.. baiklah”Ucap Steve di susul dengan helaan nafas tidak menyenangkan.
“Besok Kamu akan berangkat kesekolah itu. Dan kamu akan dijemput oleh supir detective. Untuk misi penting ini kamu tinggal bersama dengan keluarga Detective.”Ucap Ayah Steve. Dan Steve hanya menjawabnya dengan anggukan menegrti.
Beginilah hidup Steve. Mungkin karena dia dari keluarga langit, dia sering disebut Ayahnya itu sebagai setengah malaikat dan setengah manusia. Tapi sebenarnya keluarga langit adalah keluarga yang memiliki kekuatan seperti malaikat, dan memiliki sayap. Keluarga langit sudah menghilang, dan tinggal Steve lah yang tersisa dan terjatuh ke Bumi. Bersamaan dengan seorang penjaga yang akan terus menghidupi Steve. Semakin hari kekuatan Steve semakin berkembang. Namun Steve tak pernah menggunakannya untuk apapun. Dia hanya berlatih tapi tak menggunakannya. Mungkin karena dia takut ada orang lain yang tau dan mengira Steve adalah alien.
^^^
“Ingat.. detective hanya tinggal bersama dengan satu anaknya. Jadi jaga anak itu baik baik. Satu lagi. Jangan pernah kau gunakan sayapmu.”Ucap Ayah Steve.
“Iya aku mengerti”Ucap Steve sambil berjalan masuk melewati pintu gerbang sekolah. Begitu dia memasuki kelas dan diantar oleh seorang guru. Semua murid yang ada di kelas itu tercengan melihatnya. Enah kenapa..? mungkin karena ketampanannya. Ya.. Steve adalah anak seorang detective yang sedang menelusuri kasus kasus dan bekerjasama dengan detective Chang yang berasal dari Vietnam. Namun kenyataan itu harus dirahasiakan. Itulah kenapa di KTP Ayah Steve bertuliskan sebagai direktur perusahaan. Steve ini juga termasuk anak yang berbakat, tampan dan sangat jenius. Tidak salah kalau semua teman – teman disekolahnya dulu banyak yang mengaguminya.
“Anak – Anak, ini Steve. Dia dari SMA seni PANCHARA. Dia bergabung disini karena dia ingin lebih kuat dengan bakat seni nya. Jadi kalian harus baik dengannya ya”Ucap Bu Ayu.
“Baik Bu”Jawab semua murid bersemangat. Terutama murid perempuan. Steve tampak cuek dan benci menanggapinya.
“Steve, kamu duduk kursi yang masih kosong itu ya”Ucap Bu Ayu menunjuk kursi kosong yang berada paling belakang. Dan akhirnya Steve berjalan dan duduk disana. “Benar – benar gila, aku duduk sendiri dibelakang, huuuh”, batin Steve. Bu Ayu Keluar kelas dan kelas kembali bising.
“Hey anak baru! Apa kau benar – benar berbakat?”Tanya Salah seorang laki – laki yang duduk berseberang dengan bangku yang ada di depan Steve. Tapi dia tidak menggubrisnya.
“Hey! Kau tuli ya?”Tanyanya sambil menggertak meja bangku ku.
“Kau berbicara denganku?”Tanya Steve.
“Dasar kau. Berani sekali kau denganku?”Ucapnya.
“Mungkin karena kau tidak terkenal diseluruh dunia”Jawab Steve dingin dan membuka novelnya.
“Hey..! Apa katamu? Apa yang baca? Heh? Hanya sebuah Novel?”Tanyanya.
“Jika kau tidak buta kau tak perlu menanyakannya lagi”Ucap Steve.
“Dasaar! Kau mau berkelahi!”Bentaknya dan menggebrak meja Steve lagi.
“Jika kau tak mau membuang sia – sia energimu lebih baik kau duduk dan belajarlah”Ucap Steve dan langsung pergi. Steve memang laki – laki dingin. Tidak heran jika kata – katanya menggugah kemarahan oleh laki – laki tadi.
“Hey Kau mau kemana!”Teriaknya.
“Toilet. Apa kau ingin ku kencingi?”Jawab Steve.
Tanpa disengaja Steve bertabrakan dengan seorang perempuan yang cantik dan manis sedang membawa buku dan tak sengaja bukunya jatuh.
“Kalau kau ingin berjalan bukalah matamu lebar – lebar. Kau kan sudah pakai kacamata, kenapa masih tidak bisa melihat dengan jelas. Dasar!”Ucap Steve pergi tanpa membantu perempuan berkacamata itu mengambil buku – bukunya. Steve bingung. Yang mana anak Detective yang dimaksud oleh Ayahnya. Sampai akhirnya dia kekanti dan duduk disebuah bangku yang paling pojok dan yang paling sepi. Langsung saja dia memencet nomor ayahnya.
“Anak Detective yang Ayah maksud itu yang mana? Disini ada banyak murid”Ucap Steve.
“Kamu akan terkejut melihatnya. Dia adalah murid yang paling terkenal disekolah itu. Itu saja kuncinya.”Ucap Ayahnya dan menutup pembicaraan di telefon.
“Dasar!”Desisnya.
“Hi!”Sahut tiga orang perempuan yang berdiri tepat dihadapan Steve. Dia kaget akan sahutan tiga orang ini.
“Siapa kalian?”Tanya Steve.
“Boleh bergabung denganmu? Kamu adalah geng disini”Ucap salah satu dari mereka.
“Duduklah.”Ucap Steve. Kesempatan Steve untuk menanyakan kepada mereka siapa murid idaman itu.
“Setiap sekolah pasti ada murid yang paling terkenal. Disekolah ini siapa murid murid tang paling terkenal?”Tanya Steve.
“Kenapa kau bertanya seperti itu?”Tanya Salah satu dari mereka. Sepertinya dia adalah ketua gengnya. Karena terlihat dari caranyanya berbicara.
“tidak papa. Aku hanya bertanya saja”Jawab Steve.
“Disini banyak sekali murid idaman dan terkenal. Kalau kau bertanya, kami tidak mungkin menyebutkan semuanya karena disini terbagi dalam berbagai kelas dan murid – muridnya sangat banyak.
“Benarkah?”Tanya Steve. Ketika orang itu mengangguk.
“Kalau boleh tau..siapa Nama kalian?”Tanya Steve mengalihkan pembicaraan.
“Vero” “Icha” “Shella” Ucap mereka bergiliran. Semakin lama ketiga perempuan ini semakin genit kepada Steve. Akhirnya Steve memutuskan untuk kembali kekelas karena mungkin jam pelajaran sudah dimulai.
Lagi lagi Steve berpapasan dengan perempuan tadi. Dan saat itu steve sedang memainkan ponselnya dan perempuan itu sedang melihat kearah belakang sambil memegang orange juice yang ada ditangannya.
Brakk!
“Hey! Apa kau tidak punya mata?!’Tanya Steve dan langsung menoleh kearah perempuan itu. Dan seketika itu dia kaget.
“Kau lagi.? Kapan kau akan berhenti menabrakku? Dasar!”Bentak Steve.
“Maaf”Ucapnya dan langsung pergi. Steve hanya menghembuskan nafas saja.
^^^
Bel pulang pun berbunyi. Steve tidak sabar, siapa anak paling popular itu. Apakah dia perempuan atau laki – laki. Hmm..,pikirnya. Dia langsunng beranjak pergi dan berlari keluar gerbang sekolah. Tiba – tiba saja ponselnya berbunyi. Hah? Siapa ini? Nomor dirahasiakan?, pikir Steve. Kemudian Steve teringat perkataan ayahnya. “kalau ada nomor dirahasiakan menelfon mu, itu berarti bodyguard lainnya. Dan nomormu juga harus dirahasiakan”. Akhirnya dia mengangkat telfonnya.
“Halo?”Jawab Steve.
“Steve?”Tanya orang diseberang sana.
“Iya?”Jawab Steve ragu.
“Cepat keluar, dan masuklah kedalam mobil.”Ucapnya dan menutup telfon.
“Gilak! Bagaimana bisa aku menemukan mobil yang tepat..?”Keluh Steve. Dia langsung berlari keluar gerbang dan mencari mobil yang di maksud.
^^^
“Heh Dion! Nunggu siapa sih?”Tanya Seorang perempuan.
“Bodyguardmu”Jawab seorang laki – laki dengan menggunakan kacamata. Saat ini mereka sedang berada didalam mobil. Yang lain dan tidak bukan, perempuan itu adalah Mela. Perempuan lugu dengan kacamata minusnya yang membuat dirinya semakin imut dan manis ini adalah perempuan yang tadik bertabrakan dengan Steve.
“Kenapa harus menunggunya? Kau kan sudah disini”Ucap Mela.
“Tugas ku adalah sebagai bodyguard Tuan Dete. Dan dialah yang akan mengawasi anda sekarang”Ucap Dion.
“Hmm.. kenapa aku dilahirkan menjadi anak seorang detective..? hmm.. menyebalkan!”Ucap Mela.
“Bukankah kalian sudah saling kenal?” Tanya Dion.
“Kami masih belum kenal.. tapi aku sudah bertemu dengannya. Dia murid baru dikelasku kan?”Tanya Mela.
“Hey. Darimana kau tau?”Tanya Dion.
“Ayah yang memberitahuku. Aku lebih memilih dirimu daripada dengannya. Dia bodyguard yang sangat payah. Berpura – pura tidak mengenaliku.. kenapa dia seperti itu”Ucap Mela.
“Mungkin dia belum tau siapa dirimu. Atau dia tidak ingin dicurigai”Jawab Dion.
“Tapi kenapa arus seperti itu. Lantas bagaimana caranya kalau bodyguard bekerjanya seperti itu”Ucap Mela cemberut.
“Lagipula siapa yang menyuruhmu memiliki muka dua. Kau sendiri berpura – pura menjadi anak lugu dan baik padalah aslinya kau ini..”Ucap Dion terputus.
“Apa?!”Sahut Mela.
Tiba – tiba seseorang mengetuk pintu kaca. Mela terlihat jengkel.
“Ini pasti bodyguard itu”Ucap Mela sambil membuka pintu mobil.
“Apa kau anak detective?”Tanya Steve.
“Kenapa? Dasar aneh.. masuklah!”Bentak Mela dan masuk ke mobil. Mobil pun melaju.
“Kau seharusnya lebih berhati – hati. Ayamu saja profesinya dirahasiakan. Apalagi dengan Mela. Kalau tau Mela adalah anak Detective, itu berbahaya”Ucap Dion.
“Ooo.. jadi dia Mela?”Ucap Steve.
“Kenapa? Kau menyukaiku? Heh.. dasar!”Sahut mela.
“Jangan besar kepala dulu! Kau kan anak sok lugu itu..? jadi benar, dari awal aku sudah menebak kalau kau adalah anak bermuka dua. Ternyata benar”Ucap Steve.
“Lalu kenapa..? seharusnya yang kau tau apa? Kalau kau bodyguard ku, kau seharusnya melindungiku”Ucapp Mela.
“Permasalahannya adalah aku tidak mengerti siapa yang akan aku lindungi.”Jawab Steve.
“Kau ini masih tidak mengerti juga, tentu saja aku.. kau ini!”Sahut Mela.
“Tadi kan aku masih belum tau!”Bentak Steve.
“Haaah! Sudah sudah! Kalian ini..”Bentak Dion.
“Sebentar lagi kita sampai. Steve, kau cukup berpakaian biasa saja. Karena kamu bodyguard Mela.”Ucap Dion.
“Memangnya kenapa?”Tanya Steve.
“Kau ini. Kau tidak malu memakai pakaian seragam. Lagipula kau kan mengawal anak muda. Bukan orang besar”Sahut Dion.
“Hmm.. benar juga”Ucap Steve.
“Dimana mana, bodyguard itu pintar dan genius.. kau tidak pernah dilatih ya?”Tanya Mela.
“Hey muka dua! Kau diam saja..! aku disini tidak untuk dirimu! Kalau kau meremehkanku, kau pasti akan menyesal!”Sahut Steve. Mereka sudah sampai tujuan. Bahkan mereka masuk pun ada kode rahasia. Mela sudah masuk terlebih dahulu. Tinggal Steve dan bodyguard yang bernama Dion itu. Steve sedikit kagum dengan rumah Mela yang mewah ini. Sudah terlihat jelas kalau Ayah Mela adalah detective terkenal.
“Kau masih belum boleh masuk. Karena kau masih belum memiliki kode. Jadi kita akan membuat kode untuk masuk kerumah dan setiap ruangannya. Ikutlah denganku.”Ucap Dion.
“Baik”Jawab Steve dan mereka pun pergi ke suatu tempat tidak jauh dari rumah itu.
Dion menidurkan Steve kesebuah alat. Dan menutup wajah Steve dengan sebuah kaca tipis berwarna hitap yang sudah tersambung di computer. Beberapa menit berlangsung. Pengambilan gambar wajah beserta isi nya sudah masuk kedalam computer secara otomatis. Dan Dion tinggal men-setting kode untuk Steve memasuki rumah ini. Beberapa menit berlalu. Dan setting pun selesai.
“Cepatlah masuk kedalam rumah atau ada yang memantau”Ucap Dion.
“Hey! Tapi aku belum tau ruanganku dimana” Jawab Steve.
“Kau bisa tanyakan kepada Mela. Aku harus mengawali detective sampai nanti malam. disini hanya ada pembantu dan Mela. Ibu Mela sudah meninggal. Jadi kau jaga dia.”Ucap Dion.
“Tapi bagaimana caranya aku masuk?”Tanya Steve.
“Cukup tatap camera, jangan bergerak dan mesin disebelahnya akan bekerja secara otomatis.”Jawab Dion.
“Hmm.. baiklah..”Jawab Steve malas sambil menghadap camera dan Steve sedikit tidak percaya. Mesin disini sangatlah canggih. Bahkan bisa meneliti sampai kedalam kelopak mata dan bentuk hidungnya.,pikir Steve. Sitdak salah jika dia adalah Detective terkenal dan handal. Steve masuk kedalam rumah dan pintu tertutup dengan sendirinya.
“Keren juga ya”Ucap Steve.
“Udah selesai mengaguminya?”Tanya Mela yang tiba – tiba muncul dengan camilannya.
“Iya aku tau kau adalah orang paling Tegnologius yang pernah ku kenal”Ujar Steve.
“Dasar. Ikut aku”Ucap Mela. Steve akhirnya mengikuti Mela ke sebuah ruangan di lantai atas.
“Ini ruanganmu. Dan disebelah sana, adalah kamar pembantu dan pelayan. Di lantai tiga, ada dua kamar. Kamar yang palig besar itu kamar Ayahku dan disebelahnya adalah kamarku. Dibawah adalah ruang tamu. Dan dibawah juga ada kamar untuk tamu. Disini lantai ini hanya kamar untuk pegawai dan bodyguard. Di lantai tiga, selain untuk kamarku dan ayahku, ada juga sebuah ruangan untuk berlatih para bodyguard setiap malam. jadi jangan pernah lewatkan satumalam berlatih atau kau akan dipecat”Ucap Mela.
“Apa kau sudah selesai berbicara?”Tanya Steve.
“Ya.. sudah.. apa kau suka menari?”Tanya Mela.
“Menari?”Tanya Steve.
“Breakdance”Jawab Mela.
“Yeah.. disekolahku dulu aku sering berlatih.”Jawab Steve.
“Bagus. Kita bisa berlatih bersama”Jawab Mela.
“Kau semakin membuatku takut”Ucap Steve.
“Apa kau pikir aku ini hantu?”Tanya Mela.
“Tidak.. hanya saja kau sangat berbeda antara disekolah dan dirumah”Ucap Steve.
“Apanya yang beda!!! Sudah cepat masuk keruanganmu!”Bentaknya yang membuat Steve berjingkrak dan masuk kedalam kamarnya.
“Dasar perempuan aneh!”Ucap Steve. Lalu dia memperhatikan seisi ruangan. Dan dia sungguh terkejut. Baru kali ini dia memiliki ruangan sebesar ini. Ini hanya kamar. Tapi sudah seperti ruang tamu. Bahkan kamarnya tidak seluas ini. Dia begitu tercengang melihat semua ini. Tiba – tiba saja telefon di ruangan ini berbunyi. Ah.. siapa sih? Pasti si muka dua itu, pikirnya sambil berjalan menuju telefon.
“Halo!”Ucapnya kesal.
“Perlu kau ketahui, telefon ini hanya untuk tugas, bukan untuk menelfon siapapun. Dan kamu tau aquarium yang diatas meja. Tepatnya didepan jendela itu?”Tanya Mela.
“Kenapa?”Tanya Steve sambil melihat ke aquarium itu.
“Kau harus selalu membersihkannya. Karena kura – kura itu milikku”Ucap Mela.
“Hey! Kalau itu milikmu. Kenapa kau taruh disini!”Bentak Steve.
“Dulu Dion adalah bodyguard ku, jadi dia yang merawatnya. Dan sekarang kau bodyguardku, jadi kau yang harus merawatnya”Ucap Mela.
“Hey! Ini bukan tugasku! Aku hanya bodyguard bukan pembantu!”Sahut Steve.
“Apa bedanya. Kalian kan sama – sama dibawah perintahku! Oh ya, di tembok tepatnya didepan telefon, ada list nomor telfon dan ponsel ssetiap bodyguard. Jadi kalau kau tidak bisa menangani sendiri, kau bisa menghubungi yang lainnya.”Bentak Mela dan menutup Telfon.
“hey! Kau meremehkanku ya!!! Hey!!! Dasar!!”Ucap Steve kesal.
^^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar