“Sayapmu tidak akan keluar dengan sendirinya. Terkecuali kau
yang ingin mengeluarkannya”
“Aku tau..”
“Satu hal.. jika ada seseorang yang menyentuh punggungmu, dan
secara tiba –tiba sayanpmu keluar, dialah jodohmu”
“Apa? Jodohku?”
“Ya.. jodohmu”
SATU
“Kali ini tugas mu adalah
menjaga anak seorang detective yang bekerjasama dengan Ayah”Ucap Ayah Steve.
“Hmm.. kenapa aku harus
menjadi seorang bodyguard? Sampai kapan? Aku sudah sebulan penuh. Dan sekarang
menjadi bodyguard lagi.?”Tanya Steve.
“Iya, kau kan pandai dalam
ilmu bela diri. Jadi ayah selalu percayakan semua ini padamu Steve”Ucap Ayah
Steve.
“Aku sudah bolos sekolah
selama sebulan penuh.. lalu sekarang aku harus bolos lagi?”Tanya Steve.
“Sebenarnya dulu Ayah
mengeluarkanmu dari sekolah. Karena Ayah yakin kamu akan mendapatkan tugas
sebagai bodyguard yang lebih berat lagi.”Jawab Ayah Steve.
“Tapi ayah.. aku ingin
sekolah..”Sahut Steve dengan penuh kecewa dan kaget.
“Kamu tenang dulu Steve..
Papa sudah mendaftarkanmu di sekolah yang lebih bagus lagi. Dan kamu bisa
menjaga anak detective itu lebih mudah”Ucap Ayahnya.
“Tapi ayah..”Keluh Steve.
“Ayolah Steve.. hanya kamu
yang bisa membantu Ayah, kamu kan memiliki ilmu beladiri yang bagus, dan ini
misi yang sangat serius. Karena dia adalah anak detective. Kan kami adalah
penyelidik penting yang tidak boleh ada satu orang pun yang tau. Dan kau adalah
keturunan keluarga langit. Keluarga yang
memiliki sayap dipunggungnya. Itulah sebabnya aku disini menjadi ayah kandungmu
walau sebenarnya bukan. Kau hanya setengah manusia. Tapi kau harus gunakan
kekuatanmu untuk hal yang benar. Itulah ginanya aku disini.”Ucap Ayah Steve.
“Hmm.. baiklah”Ucap Steve
di susul dengan helaan nafas tidak menyenangkan.
“Besok Kamu akan berangkat
kesekolah itu. Dan kamu akan dijemput oleh supir detective. Untuk misi penting
ini kamu tinggal bersama dengan keluarga Detective.”Ucap Ayah Steve. Dan Steve
hanya menjawabnya dengan anggukan menegrti.
Beginilah hidup Steve. Mungkin
karena dia dari keluarga langit, dia sering disebut Ayahnya itu sebagai
setengah malaikat dan setengah manusia. Tapi sebenarnya keluarga langit adalah
keluarga yang memiliki kekuatan seperti malaikat, dan memiliki sayap. Keluarga
langit sudah menghilang, dan tinggal Steve lah yang tersisa dan terjatuh ke
Bumi. Bersamaan dengan seorang penjaga yang akan terus menghidupi Steve. Semakin
hari kekuatan Steve semakin berkembang. Namun Steve tak pernah menggunakannya
untuk apapun. Dia hanya berlatih tapi tak menggunakannya. Mungkin karena dia
takut ada orang lain yang tau dan mengira Steve adalah alien.
^^^
“Ingat.. detective hanya
tinggal bersama dengan satu anaknya. Jadi jaga anak itu baik baik. Satu lagi.
Jangan pernah kau gunakan sayapmu.”Ucap Ayah Steve.
“Iya aku mengerti”Ucap
Steve sambil berjalan masuk melewati pintu gerbang sekolah. Begitu dia memasuki
kelas dan diantar oleh seorang guru. Semua murid yang ada di kelas itu
tercengan melihatnya. Enah kenapa..? mungkin karena ketampanannya. Ya.. Steve
adalah anak seorang detective yang sedang menelusuri kasus kasus dan
bekerjasama dengan detective Chang yang berasal dari Vietnam. Namun kenyataan
itu harus dirahasiakan. Itulah kenapa di KTP Ayah Steve bertuliskan sebagai
direktur perusahaan. Steve ini juga termasuk anak yang berbakat, tampan dan sangat
jenius. Tidak salah kalau semua teman – teman disekolahnya dulu banyak yang
mengaguminya.
“Anak – Anak, ini Steve.
Dia dari SMA seni PANCHARA. Dia bergabung disini karena dia ingin lebih kuat
dengan bakat seni nya. Jadi kalian harus baik dengannya ya”Ucap Bu Ayu.
“Baik Bu”Jawab semua murid
bersemangat. Terutama murid perempuan. Steve tampak cuek dan benci
menanggapinya.
“Steve, kamu duduk kursi
yang masih kosong itu ya”Ucap Bu Ayu menunjuk kursi kosong yang berada paling
belakang. Dan akhirnya Steve berjalan dan duduk disana. “Benar – benar gila,
aku duduk sendiri dibelakang, huuuh”, batin Steve. Bu Ayu Keluar kelas dan
kelas kembali bising.
“Hey anak baru! Apa kau
benar – benar berbakat?”Tanya Salah seorang laki – laki yang duduk berseberang
dengan bangku yang ada di depan Steve. Tapi dia tidak menggubrisnya.
“Hey! Kau tuli ya?”Tanyanya
sambil menggertak meja bangku ku.
“Kau berbicara denganku?”Tanya
Steve.
“Dasar kau. Berani sekali
kau denganku?”Ucapnya.
“Mungkin karena kau tidak
terkenal diseluruh dunia”Jawab Steve dingin dan membuka novelnya.
“Hey..! Apa katamu? Apa
yang baca? Heh? Hanya sebuah Novel?”Tanyanya.
“Jika kau tidak buta kau
tak perlu menanyakannya lagi”Ucap Steve.
“Dasaar! Kau mau
berkelahi!”Bentaknya dan menggebrak meja Steve lagi.
“Jika kau tak mau membuang
sia – sia energimu lebih baik kau duduk dan belajarlah”Ucap Steve dan langsung
pergi. Steve memang laki – laki dingin. Tidak heran jika kata – katanya
menggugah kemarahan oleh laki – laki tadi.
“Hey Kau mau kemana!”Teriaknya.
“Toilet. Apa kau ingin ku
kencingi?”Jawab Steve.
Tanpa disengaja Steve
bertabrakan dengan seorang perempuan yang cantik dan manis sedang membawa buku
dan tak sengaja bukunya jatuh.
“Kalau kau ingin berjalan
bukalah matamu lebar – lebar. Kau kan sudah pakai kacamata, kenapa masih tidak
bisa melihat dengan jelas. Dasar!”Ucap Steve pergi tanpa membantu perempuan
berkacamata itu mengambil buku – bukunya. Steve bingung. Yang mana anak
Detective yang dimaksud oleh Ayahnya. Sampai akhirnya dia kekanti dan duduk disebuah
bangku yang paling pojok dan yang paling sepi. Langsung saja dia memencet nomor
ayahnya.
“Anak Detective yang Ayah
maksud itu yang mana? Disini ada banyak murid”Ucap Steve.
“Kamu akan terkejut
melihatnya. Dia adalah murid yang paling terkenal disekolah itu. Itu saja
kuncinya.”Ucap Ayahnya dan menutup pembicaraan di telefon.
“Dasar!”Desisnya.
“Hi!”Sahut tiga orang
perempuan yang berdiri tepat dihadapan Steve. Dia kaget akan sahutan tiga orang
ini.
“Siapa kalian?”Tanya
Steve.
“Boleh bergabung denganmu?
Kamu adalah geng disini”Ucap salah satu dari mereka.
“Duduklah.”Ucap Steve. Kesempatan
Steve untuk menanyakan kepada mereka siapa murid idaman itu.
“Setiap sekolah pasti ada
murid yang paling terkenal. Disekolah ini siapa murid murid tang paling
terkenal?”Tanya Steve.
“Kenapa kau bertanya
seperti itu?”Tanya Salah satu dari mereka. Sepertinya dia adalah ketua gengnya.
Karena terlihat dari caranyanya berbicara.
“tidak papa. Aku hanya
bertanya saja”Jawab Steve.
“Disini banyak sekali
murid idaman dan terkenal. Kalau kau bertanya, kami tidak mungkin menyebutkan
semuanya karena disini terbagi dalam berbagai kelas dan murid – muridnya sangat
banyak.
“Benarkah?”Tanya Steve. Ketika
orang itu mengangguk.
“Kalau boleh tau..siapa
Nama kalian?”Tanya Steve mengalihkan pembicaraan.
“Vero” “Icha” “Shella”
Ucap mereka bergiliran. Semakin lama ketiga perempuan ini semakin genit kepada
Steve. Akhirnya Steve memutuskan untuk kembali kekelas karena mungkin jam
pelajaran sudah dimulai.
Lagi lagi Steve berpapasan
dengan perempuan tadi. Dan saat itu steve sedang memainkan ponselnya dan
perempuan itu sedang melihat kearah belakang sambil memegang orange juice yang
ada ditangannya.
Brakk!
“Hey! Apa kau tidak punya
mata?!’Tanya Steve dan langsung menoleh kearah perempuan itu. Dan seketika itu
dia kaget.
“Kau lagi.? Kapan kau akan
berhenti menabrakku? Dasar!”Bentak Steve.
“Maaf”Ucapnya dan langsung
pergi. Steve hanya menghembuskan nafas saja.
^^^
Bel pulang pun berbunyi.
Steve tidak sabar, siapa anak paling popular itu. Apakah dia perempuan atau
laki – laki. Hmm..,pikirnya. Dia langsunng beranjak pergi dan berlari keluar
gerbang sekolah. Tiba – tiba saja ponselnya berbunyi. Hah? Siapa ini? Nomor
dirahasiakan?, pikir Steve. Kemudian Steve teringat perkataan ayahnya. “kalau
ada nomor dirahasiakan menelfon mu, itu berarti bodyguard lainnya. Dan nomormu
juga harus dirahasiakan”. Akhirnya dia mengangkat telfonnya.
“Halo?”Jawab Steve.
“Steve?”Tanya orang
diseberang sana.
“Iya?”Jawab Steve ragu.
“Cepat keluar, dan masuklah
kedalam mobil.”Ucapnya dan menutup telfon.
“Gilak! Bagaimana bisa aku
menemukan mobil yang tepat..?”Keluh Steve. Dia langsung berlari keluar gerbang
dan mencari mobil yang di maksud.
^^^
“Heh Dion! Nunggu siapa
sih?”Tanya Seorang perempuan.
“Bodyguardmu”Jawab seorang
laki – laki dengan menggunakan kacamata. Saat ini mereka sedang berada didalam
mobil. Yang lain dan tidak bukan, perempuan itu adalah Mela. Perempuan lugu
dengan kacamata minusnya yang membuat dirinya semakin imut dan manis ini adalah
perempuan yang tadik bertabrakan dengan Steve.
“Kenapa harus menunggunya?
Kau kan sudah disini”Ucap Mela.
“Tugas ku adalah sebagai
bodyguard Tuan Dete. Dan dialah yang akan mengawasi anda sekarang”Ucap Dion.
“Hmm.. kenapa aku
dilahirkan menjadi anak seorang detective..? hmm.. menyebalkan!”Ucap Mela.
“Bukankah kalian sudah
saling kenal?” Tanya Dion.
“Kami masih belum kenal..
tapi aku sudah bertemu dengannya. Dia murid baru dikelasku kan?”Tanya Mela.
“Hey. Darimana kau tau?”Tanya
Dion.
“Ayah yang memberitahuku. Aku
lebih memilih dirimu daripada dengannya. Dia bodyguard yang sangat payah. Berpura
– pura tidak mengenaliku.. kenapa dia seperti itu”Ucap Mela.
“Mungkin dia belum tau
siapa dirimu. Atau dia tidak ingin dicurigai”Jawab Dion.
“Tapi kenapa arus seperti
itu. Lantas bagaimana caranya kalau bodyguard bekerjanya seperti itu”Ucap Mela
cemberut.
“Lagipula siapa yang
menyuruhmu memiliki muka dua. Kau sendiri berpura – pura menjadi anak lugu dan
baik padalah aslinya kau ini..”Ucap Dion terputus.
“Apa?!”Sahut Mela.
Tiba – tiba seseorang
mengetuk pintu kaca. Mela terlihat jengkel.
“Ini pasti bodyguard itu”Ucap
Mela sambil membuka pintu mobil.
“Apa kau anak detective?”Tanya
Steve.
“Kenapa? Dasar aneh..
masuklah!”Bentak Mela dan masuk ke mobil. Mobil pun melaju.
“Kau seharusnya lebih
berhati – hati. Ayamu saja profesinya dirahasiakan. Apalagi dengan Mela. Kalau
tau Mela adalah anak Detective, itu berbahaya”Ucap Dion.
“Ooo.. jadi dia Mela?”Ucap
Steve.
“Kenapa? Kau menyukaiku? Heh..
dasar!”Sahut mela.
“Jangan besar kepala dulu!
Kau kan anak sok lugu itu..? jadi benar, dari awal aku sudah menebak kalau kau
adalah anak bermuka dua. Ternyata benar”Ucap Steve.
“Lalu kenapa..? seharusnya
yang kau tau apa? Kalau kau bodyguard ku, kau seharusnya melindungiku”Ucapp Mela.
“Permasalahannya adalah
aku tidak mengerti siapa yang akan aku lindungi.”Jawab Steve.
“Kau ini masih tidak
mengerti juga, tentu saja aku.. kau ini!”Sahut Mela.
“Tadi kan aku masih belum
tau!”Bentak Steve.
“Haaah! Sudah sudah! Kalian
ini..”Bentak Dion.
“Sebentar lagi kita
sampai. Steve, kau cukup berpakaian biasa saja. Karena kamu bodyguard Mela.”Ucap
Dion.
“Memangnya kenapa?”Tanya
Steve.
“Kau ini. Kau tidak malu
memakai pakaian seragam. Lagipula kau kan mengawal anak muda. Bukan orang besar”Sahut
Dion.
“Hmm.. benar juga”Ucap
Steve.
“Dimana mana, bodyguard
itu pintar dan genius.. kau tidak pernah dilatih ya?”Tanya Mela.
“Hey muka dua! Kau diam
saja..! aku disini tidak untuk dirimu! Kalau kau meremehkanku, kau pasti akan
menyesal!”Sahut Steve. Mereka sudah sampai tujuan. Bahkan mereka masuk pun ada
kode rahasia. Mela sudah masuk terlebih dahulu. Tinggal Steve dan bodyguard
yang bernama Dion itu. Steve sedikit kagum dengan rumah Mela yang mewah ini. Sudah
terlihat jelas kalau Ayah Mela adalah detective terkenal.
“Kau masih belum boleh
masuk. Karena kau masih belum memiliki kode. Jadi kita akan membuat kode untuk
masuk kerumah dan setiap ruangannya. Ikutlah denganku.”Ucap Dion.
“Baik”Jawab Steve dan
mereka pun pergi ke suatu tempat tidak jauh dari rumah itu.
Dion menidurkan Steve
kesebuah alat. Dan menutup wajah Steve dengan sebuah kaca tipis berwarna hitap
yang sudah tersambung di computer. Beberapa menit berlangsung. Pengambilan
gambar wajah beserta isi nya sudah masuk kedalam computer secara otomatis. Dan
Dion tinggal men-setting kode untuk Steve memasuki rumah ini. Beberapa menit
berlalu. Dan setting pun selesai.
“Cepatlah masuk kedalam
rumah atau ada yang memantau”Ucap Dion.
“Hey! Tapi aku belum tau
ruanganku dimana” Jawab Steve.
“Kau bisa tanyakan kepada
Mela. Aku harus mengawali detective sampai nanti malam. disini hanya ada
pembantu dan Mela. Ibu Mela sudah meninggal. Jadi kau jaga dia.”Ucap Dion.
“Tapi bagaimana caranya
aku masuk?”Tanya Steve.
“Cukup tatap camera,
jangan bergerak dan mesin disebelahnya akan bekerja secara otomatis.”Jawab
Dion.
“Hmm.. baiklah..”Jawab
Steve malas sambil menghadap camera dan Steve sedikit tidak percaya. Mesin
disini sangatlah canggih. Bahkan bisa meneliti sampai kedalam kelopak mata dan
bentuk hidungnya.,pikir Steve. Sitdak salah jika dia adalah Detective terkenal
dan handal. Steve masuk kedalam rumah dan pintu tertutup dengan sendirinya.
“Keren juga ya”Ucap Steve.
“Udah selesai
mengaguminya?”Tanya Mela yang tiba – tiba muncul dengan camilannya.
“Iya aku tau kau adalah
orang paling Tegnologius yang pernah ku kenal”Ujar Steve.
“Dasar. Ikut aku”Ucap
Mela. Steve akhirnya mengikuti Mela ke sebuah ruangan di lantai atas.
“Ini ruanganmu. Dan
disebelah sana, adalah kamar pembantu dan pelayan. Di lantai tiga, ada dua kamar.
Kamar yang palig besar itu kamar Ayahku dan disebelahnya adalah kamarku. Dibawah
adalah ruang tamu. Dan dibawah juga ada kamar untuk tamu. Disini lantai ini
hanya kamar untuk pegawai dan bodyguard. Di lantai tiga, selain untuk kamarku
dan ayahku, ada juga sebuah ruangan untuk berlatih para bodyguard setiap malam.
jadi jangan pernah lewatkan satumalam berlatih atau kau akan dipecat”Ucap Mela.
“Apa kau sudah selesai
berbicara?”Tanya Steve.
“Ya.. sudah.. apa kau suka
menari?”Tanya Mela.
“Menari?”Tanya Steve.
“Breakdance”Jawab Mela.
“Yeah.. disekolahku dulu
aku sering berlatih.”Jawab Steve.
“Bagus. Kita bisa berlatih
bersama”Jawab Mela.
“Kau semakin membuatku
takut”Ucap Steve.
“Apa kau pikir aku ini
hantu?”Tanya Mela.
“Tidak.. hanya saja kau
sangat berbeda antara disekolah dan dirumah”Ucap Steve.
“Apanya yang beda!!! Sudah
cepat masuk keruanganmu!”Bentaknya yang membuat Steve berjingkrak dan masuk
kedalam kamarnya.
“Dasar perempuan aneh!”Ucap
Steve. Lalu dia memperhatikan seisi ruangan. Dan dia sungguh terkejut. Baru
kali ini dia memiliki ruangan sebesar ini. Ini hanya kamar. Tapi sudah seperti
ruang tamu. Bahkan kamarnya tidak seluas ini. Dia begitu tercengang melihat
semua ini. Tiba – tiba saja telefon di ruangan ini berbunyi. Ah.. siapa sih? Pasti
si muka dua itu, pikirnya sambil berjalan menuju telefon.
“Halo!”Ucapnya kesal.
“Perlu kau ketahui,
telefon ini hanya untuk tugas, bukan untuk menelfon siapapun. Dan kamu tau
aquarium yang diatas meja. Tepatnya didepan jendela itu?”Tanya Mela.
“Kenapa?”Tanya Steve
sambil melihat ke aquarium itu.
“Kau harus selalu
membersihkannya. Karena kura – kura itu milikku”Ucap Mela.
“Hey! Kalau itu milikmu. Kenapa
kau taruh disini!”Bentak Steve.
“Dulu Dion adalah
bodyguard ku, jadi dia yang merawatnya. Dan sekarang kau bodyguardku, jadi kau
yang harus merawatnya”Ucap Mela.
“Hey! Ini bukan tugasku! Aku
hanya bodyguard bukan pembantu!”Sahut Steve.
“Apa bedanya. Kalian kan
sama – sama dibawah perintahku! Oh ya, di tembok tepatnya didepan telefon, ada
list nomor telfon dan ponsel ssetiap bodyguard. Jadi kalau kau tidak bisa
menangani sendiri, kau bisa menghubungi yang lainnya.”Bentak Mela dan menutup
Telfon.
“hey! Kau meremehkanku
ya!!! Hey!!! Dasar!!”Ucap Steve kesal.
^^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar