Rabu, 10 Oktober 2012

I TOLD YOU I WANNA DIE [[part 1]]


Jika bertanya tentang cinta.. mungkin aku tidak pandai dalam hal ini. Karena aku tidak pernah merasakan sekalipun apa itu cinta. Aku tidak pernah memiliki kekasih dalam hidupku selama ini. Bahkan aku juga tidak pernah tertari pada seorang gadis manapun. Bagiku, semua perempuan itu sama. Tapi.. aku sendiri tak mengerti kenapa aku tidak pernah memiliki cinta. Mungkin karena jadwalku yang padat bersama grupku.
^^^
Ruangan teater yang cukup luas ini adalah tempt dimana aku dan grup ku latihan bersama. Aku terjatuh duduk dilantai. Kemudian seorang temanku melempariku sebotol air minum kepadaku. Aku menerima lemparan itu, dan temanku duduk disampingku. Kami sama – sama tersenyum. Sebotol air minum ini tidak cukup untuk menghilangkan rasa lelah kami. Bahkan keringat yang menempel ditubuh kami tidak cepat cepat hilang.
“Aku suka saat kau ber-acting. Kau terliaht natural dan nyata.”Ujar Natcha. Teman yang duduk disampingku. Wajahnya hampir separuh mirip dengan penyanyii Thailand bernama Peach.
“Aku masih butuh belajar”Jawabku.
“Hei… apa yang kalian bicarakan? Kenapa kau tidak mengajakku?”Sahut Elsya yang langsung duduk disebelahku.
“Kau gadis yang selalu ingin tau”Ucapku.
“Hei..  ber-acting atau tidak, kamu memang benar – benar mirip artis Thailand bernama Jirayu”Ujar Elsya.
“Kau jangan bercanda”Ucapku.
“Hei, ku serius”Sahut Elsya.
“Serius mana denganku..? heh.. na rak!! Na rak..!”Ucapku sambil mencubit kedua pipinya yang imut itu. Tepukan keras dari Kak Dede membuat semua kebisingan kami berakhir. Bukan hanya kebisingan kami. Tapi juga kebisingan anggota teater lainnya.
“Kalian sudah berlatih sangat keras. Aku salut denganmu Steve. Cuma kamu yang pintar ber-acting disini. Jadi kamu kuncinya”Ucap Kak Dede.
“Jangan salah kak.. Steve emang jago. Buktinya bohongin aku sama Natcha aja sering kok pake ilmu actingnya itu”Sahut Elsya.
“Apaan sih..!”Ucapku sambil menjitak kepala Elsya.
“Emang bener kan..!”Sahut Natcha.
“Kenapa kau ikut juga!”Ucapku.
“Ahaha.. sudah sudah..”Ucap Kak Dede sambil tertawa kecil menghadap kami bertiga.
“Oh iya. Ada info lagi kalau keberangkatan kita ke Thailand akan semakin maju. Agensi grup teater kita memutuskan untuk kita berangkat tiga hari kedepan. Jadi persiapkan diri kalian. Jagan suara kalian. Hafalkan naskah bahasa Thailand nya dan teruslah berlatih”Ucap Kak Dede.
“Kenapa kita harus berangkat secepat itu..?”Tanyaku.
“Kita harus berlatih penguasaan panggung disana. Lagipula agensi kita benar benar tegas untuk memutuskan kita supaya lebih cepat kesana”. Jawab Kak Dede.
^^^
“Bagaimana teatermu..?”.
“Bagus Ma. Aku membintangi berbagai macam film serial. Dan mulai banyak yang menyukaiku.”Jawabku.
“Lalu bagaimana panggilan untuk bermain teater di Thailand?”Tanya Mama.
“Tiga hari lagi, club ku akan berangkat tiga hari lagi”Jawabku.
“Baiklah. Mama akan menjemputmu didepan dorm-mu. Mama akan antarkanmu sampai ke bandara”Ucap Mama.
“Tak perlu Ma. Lagipula agensi sudah menyiapkan alat transportasinya. Dan kami akan berangkat bersama sama satu grup”Ucapku.
“Baiklah.. jalah terus kesehatanmu”Ucap Mama.
“Hmm..”Jawabku. *telepon terputus* aku menyandarkan diri dikasurku yang empuk. Aku pusing dan aku bingung apa yang aku pikirkan saat ini. Bahkan aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Seolah – olah seperti aku sedang bermimpi bahwa otakku benar benar dicuci.
“Kau kenapa lagi..?”Tanya Natcha.
“Bingung dengan keadaan”Jawabku. “Apa kau akan merindukan ibumu..?”Tanya Natcha.
 “Aku tidak tau. Tapi dia yang melahirkanku dan yang paling menyayangiku”Jawabku. Tiba – tiba kudengar suara chat di akun ku dari seseorang di komputerku.
“Apa ada yang mengirim pesan..?”Tanya Natcha.
“Hmm.. entahlah..”Jawabku tidak peduli.
“Gerdaraikun..? Ucapan apa ini..?” ucap Natcha membuat mataku terbuka.
“Bukankah ini bahasa Thailand..? kau berteman dengan orang Thailand..?”Tanya Natcha. Aku terbangun dari kasurku yang empuk dan langsung beranjak menuju computer ku.
“Minggirlah..”Ucapku.
“Apakah dia benar benar dari Thailand?”Tanya Natcha. Aku tidak peduli dengan ucapan Natcha. Aku hanya mengetik didepan komputerku.
“Mai pen rai. Sabaydeemai ah..?” ketikku.
“Itu apa artinya..?”Tanya Natcha.
“Belajarlah bahasa Thailand”Ucapku.
“Apa kau menyukai wanita ini..?”Tanya Natcha.
“Nidak.. hanya sekedar teman”Jawabku.
“Kau sudah mulai dekat dengan seorang perempuan. Lalu kapan kau akan jatuh cinta dan memiliki seorang kekasih?”Tanya Natcha. Itu membuatku melihat kearah Natcha. Aku tersenyum.
“jika aku menyukai seseorang.. aku takut akan membuat sakit hati kepada satu pihak.”Jawabku.
“Maksudmu..?”Tanya Natcha.
“Jika aku menyuka seorang perempuan.. lalu aku menembaknya. Jika aku tidak diterima mungkin hatiku akan terasa sakit. Tapi jika aku diterima oleh nya.. mungkin rasa sakit itu akan tertunda. Tapi sama saja. Diakhirnya nanti akan semakin terlihat.. jika aku semakin cinta, aku akan semakin erat dan tidak ingin melepaskannya. Lalu jika dia ingin berpisah denganku maka sama saja aku juga akan merasakan sakit. Atau sebaliknya. Walau aku tak mampu menyakiti hati perempuan.. tapi.. aku takut sesuatu salah paham terjadi dan membuatnya sakit hati”Jawabku.
“Itulah sebabnya.. cinta mengajarkan kita dari yang tidak pernah menjadi pernah.”Ucap Natcha.
“Meskipun begitu.. tapi bisa membayangkan bagiamana rasanya. Dan aku tidak tega melihat wanita seperti itu”Jawabku.
“Jangan pernah kau sakiti dia jika kau tak tega melihatnya sakit. Meskipun kau ingin melepaskannya. Setidaknya kau sudah memberikan masa masa indah untuknya”Jawab Natcha.
Suara chat box berbunyi lagi. “Chun sabaydee.. ^^ sabaydeemai ah..?” balasnya.
“Siapa namanya..?”Tanya Natcha.
“Dia memintaku untuk memanggilnya chompoo”Jawabku.
“Apa kau menyukainya..?”Tanya Natcha.
“Aku tidak tau. Tapi setiap aku chat dengannya aku merasa senang”Jawabku.
“Tiga hari lagi kita ke Thailand. Tanyakan padanya. Apa dia mau bertemu udenganmu..”Ucap Nactha.
“Dia guy..”Jawaku.
“Apa..?”Tanya Natcha.
“Itu sebabnya aku hanya menganggapnya teman”Jawabku. Natcha menepuk pundakku.
“Tetap tanyakan kepadanya”Ucap Natcha dengan senyuman.
“Baiklah..”Ucapku mulai mengetik.
“Ka.. Chun Sabaydee na.. mm.. btw.. want u meet me in Thai..?”Ketikku. tak lama dia membalas. “Ah..nice idea..! but.. how u got to Thai..?” balasnya.
“Apa yang harus ku balas..?”Tanyaku.
“Katakan padanya.. kau sedang ada acara teater dengan klubmu. Dan diadakan dibangkok”Jawab Natcha.
“Baiklah” Jawabku dan langsung mengetik lagi. “Hummb.. I want do a theater with my club in there. U live in Bangkok, right..? I wanna show in Bangkok. So.. can you come in my theater show..?”Ketikku. beberapa detik kemudian dia membalas “Humm.. nice. I’ll come when I have freetime. So.. when you have Theater show..? can you pm me when u already come to Bangkok..?”Balasnya.
“Balas saja kalau kau akan menelponnya kalau kau sudah sampai bandara. Jadi kalian bisa saling bertemu.”Ucap Natcha.
“Mai pen rai ah..? I wanna phoned you.. but I didn’t have your phone number. Can I got it from you.? I wanna phoned u when I come to the airport. So we can meet”Ketikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar